Monday, April 11, 2011

Facebook Open Source-kan Teknologi Servernya

Dikritik aktivis lingkungan hidup, teknologi server Facebook malah di-open source-kan.


Facebook baru-baru ini meng-open source-kan teknologi server mereka melalui proyek bertajuk Open Compute Project.

Melalui proyek ini, Facebook membuka teknologi pusat data terbaru mereka di Prineville Oregon, yang diklaim mampu meningkatkan efisiensi energi hingga 38 persen, sekaligus mengirit ongkos listrik hingga 24 persen.

Sebenarnya, teknologi server Facebook ini masih mengundang kritik dari para aktivis lingkungan hidup karena menggunakan sumber energi tak terbarukan, yakni batu bara. Namun, Vice President of Technical Operations Facebook Jonathan Heiliger, menganggap teknologi ini tetap bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan untuk memangkas biaya energi mereka.

"Kami pikir, masalah batu bara adalah masalah kecil dalam skema besar efisiensi energi. Ketimbang meributkan sumber energi apa yang Anda pilih, lebih baik kita lebih memperhatikan impaknya kepada lingkungan, bagaimana hal itu mengurangi emisi karbon, serta bagaimana hal itu bisa memangkas konsumsi energi," kata Heiliger, seperti dikutip dari situs San Francisco Chronicle.

Dengan jumlah anggota Facebook di dunia yang mencapai 600 juta, server Facebook musti bisa menangani berbagai aktivitas begitu intens seperti menyimpan foto, streaming video, dan mengolah informasi-informasi lainnya. Diperkirakan, server Facebook musti bekerja dengan beban lebih dari 50 juta operasi per detik.

Sementara, teknologi server Facebook diyakini bisa menghemat energi sebesar daya listrik yang bisa memasok bagi 160 ribu rumah. Teknologi ini sendiri juga dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan TI top lain seperti Micro Devices, Dell, Intel Corp, dan Hewlett_Packard. Sebelum ini, Dell pun telah membangun server menggunakan spesifikasi inisiatif Open Compute.

"Kami tidak mengembangkan ini di dalam sebuah lemari gelap, namun kami membaginya dengan dunia dan rekan-rekan kami," Heiliger menambahkan. Pusat data Facebook yang berlokasi di Prineville Oregon, berdiri di atas lahan seluas 13.600 meter persegi dan dibangun dengan biaya sebesar US$188 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun.

Pusat data ini sempat memicu protes dari kelompok pecinta lingkungan GreenPeace karena disuplai listrik dari pembangkit berbahan bakar batubara, yang dianggap sebagai pembangkit yang paling 'kotor'.

Thursday, April 7, 2011

Di Internet, Muncul 9 Ancaman Baru per Detik

Pengguna membutuhkan perlindungan yang kuat saat mereka melakukan aktivitas secara online.
Kejahatan online terjadi setiap hari di seluruh dunia. Pada laporan Norton Cybercrime Index yang mengumpulkan dan memperingatkan pengguna akan adanya risiko kejahatan cyber, Symantec mengungkapkan hasil yang cukup mengkhawatirkan.

“Tahun lalu muncul 286 juta ancaman yang berbeda. Jika dirata-rata, ada 9 ancaman baru setiap detik,” kata Janice Chaffin, Group President, Consumer Business Unit, Symantec, pada keterangannya, 7 April 2011. “Ancaman itu menargetkan komputer konsumen, perusahaan, dan pemerintahan,” ucapnya.

Mengingat besarnya pertumbuhan ancaman tersebut, Chaffin menyebutkan, konsumen membutuhkan perlindungan yang kuat dan lengkap untuk melindungi identitas, komputer, dan dokumen mereka saat mereka melakukan pencarian, berbelanja, melakukan aktivitas perbankan atau bersosialisasi secara online.

Untuk itu, Symantec menghadirkan Norton 360 version 5.0, paket keamanan all-in-one terbaru mereka. Dalam sejumlah tes terbaru oleh lab independen, Norton 360 disebut-sebut menempati peringkat pertama dalam perlindungan dan kinerja.

“Konsumer semakin membutuhkan perlindungan karena kejahatan cyber menargetkan setiap aspek kehidupan yang semakin digital,” kata Chaffin. “Untuk itu kami merancang Norton 360 versi terbaru untuk memberikan program all-in-one yang tidak memperlambat PC mereka,” ucapnya.

Di Indonesia, Norton 360 versi 5 yang dapat diinstal hingga untuk tiga PC tersedia mulai April untuk pembelian di Indonesia melalui berbagai peritel dan Norton online store di http://store.norton.com/id/en.

Harga ritel yang direkomendasikan adalah Rp305,550 (lisensi 1 PC) dan Rp539,550 (lisensi 3 PC) untuk edisi standar termasuk ruang penyimpanan online 2GB dan langganan satu tahun untuk menggunakan produk dan menerima update perlindungan dari Symantec.

Versi terbaru Norton 360 mendukung Microsoft Windows XP (32-bit) Home/Professional/Tablet PC/Media Center dengan Service Pack 2 atau lebih, Microsoft Windows Vista (32-bit and 64-bit) dan Microsoft Windows 7 (32-bit and 64-bit) baik untuk edisi Starter/Home Basic/Home Premium/Business/Ultimate.

Semua pengguna Norton 360 dengan langganan produk yang sah berhak untuk mengunduh dan menggunakan seluruh produk versi terbaru dan update produk yang dirilis selama masa berlangganan.
•INFO: VIVAnews